Copyright © Kelompok Penyuluhan J-12
Design by Dzignine
Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu
Senin, 11 Mei 2015

Pemanfaatan Limbah Baglog Jamur Tiram Sebagai Pakan

LATAR BELAKANG
Salah satu usaha pertanian yang mulai banyak diminati masyarakat adalah budidaya jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus),jamur tiram putih mempunyai banyak manfaat antara lain menambah sumber pangan yang bernilai gizi tinggi, menambah pendapatan keluarga, dapat memanfaatkan lahan perkarangan, dapat menjadi usaha sampingan dan dapat menyerap tenaga kerja. Semakin berkembangnya usaha budidaya jamur tiram, limbah yang dihasilkan semakin meningkat. Limbah media tanam jamur tiram terbentuk akibat bahan atau media tanam jamur tiram yang berupa campuran serbuk gergaji dengan bahan-hahan lainnya tidak semuanya habis terpakai sewaktu dipergunakan untuk memproduksi jamur tiram, melainkan masih terdapat sisa-sisa yang sudah tidak efektif lagi untuk memproduksi jamur tiram dengan baik.
Media tanam jamur sebagian besar tersusun dari serbuk gergaji, serbuk jagung, dan bekatul. Berdasarkan bahan penyusun media tanam jamur tiram maka kemungkinan besar limbah media tanam tersebut dapat di manfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia terutama sebagai sumber serat (fiber). Komponen limbah media tanam jamur sebagian besar terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin, mineral dan sebagian kecil vitamin, yang komponen tersebut sangat diperlukan oleh ternak ruminansia. Penggunaan bahan-bahan tersebut dalam media tanam jamur diharapkan secara tidak langsung akan mengalami perubahan fisik, kimia,dan biologis yang dapat meningkatkan kualitas serat dari media tanam tersebut. (Suriawiria, 2000).
Jamur tiram putih merupakan salah satu jamur pelapuk putih dari kelas basidiomicetes. Beberapa kelompok jamur pelapuk putih dilaporkan mampu mendegradasi senyawa lignin, secara umum jamur pelapuk putih dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :1) kapang yang menguraikan selulosa dan hemiselulosa lebih dahulu kemudian lignin, 2) lebih banyak memetabolisme lignin lebih dahulu kemudian selulosa dan hemiselulosa dan 3) mampu mendegradasi semua polimer dinding sel secara simultan. (Murni, 2008)


0 komentar:

Posting Komentar

Kodok